Building Information Modelling (BIM)

 Senin, 15 Maret 2021 

    

     Building Information Modelling (BIM) merupakan sebuah model yang berfungsi secara integrasi sepanjang siklus hidup sebuah bangunan mulai dari tahap desain/perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, operasional dan pembongkaran yang dalam aplikasinya dapat memberikan informasi-informasi secara detail kepada setiap stakeholder baik arsitek, insinyur, kontraktor, owner dsb dalam pengambilan suatu keputusan disetiap tahapannya. BIM pada dasarnya merupakan bentuk representasi secara virtual/digital dari kondisi fisik dan fungsional dari sebuah bangunan atau fasilitas infrastruktur.

    BIM merupakan representasi digital dari karakteristik fisik dan karakter fungsional dari suatu Bangunan. Karena itu, di dalamnya terkandung semua Informasi mengenai elemen-elemen Bangunan tersebut yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus umur Bangunan mulai dari konsep hingga demolisi.

 Sejarah BIM

     Konsep BIM telah ada sejak tahun 1970-an. Alat perangkat lunak pertama yang dikembangkan untuk memodelkan bangunan muncul pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, dan termasuk produk workstation seperti Chuck Eastman Building Deskripsi System and GLIDE, RUCAPS, Sonata, Reflex dan Gable 4D Series.  Meskipun demikian istilah Building Information Modelling (BIM) mulai popular setelah Autodesk merilis sebuah makalah yang berjudul " Building Information Modeling” disekitar tahun 2002. Istilah Building Information Modelling kembali muncul dipertengahan tahun 2005 ketika US General Service Administration (GSA) membuat keputusan untuk membangun Gedung pengadilan baru di Jackson, Mississippi.

   Karena kerumitan dalam mengumpulkan semua informasi yang relevan ketika bekerja dengan BIM, beberapa perusahaan telah mengembangkan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk bekerja dalam kerangka kerja BIM. Aplikasi ini berbeda dari alat perancangan arsitektur seperti AutoCAD dengan memungkinkan penambahan informasi lebih lanjut (waktu, biaya, detail pabrikan, keberlanjutan, dan informasi pemeliharaan, dll) ke model bangunan. Karena Graphisoft telah mengembangkan solusi semacam itu lebih lama daripada para pesaingnya, Laiserin menganggap aplikasi ArchiCAD-nya sebagai “salah satu solusi BIM paling matang di pasar”.

    Setelah diluncurkan pada tahun 1987, ArchiCAD dianggap oleh beberapa orang sebagai yang pertama. Implementasi BIM, karena merupakan produk CAD pertama pada komputer pribadi yang mampu membuat geometri 2D dan 3D, serta produk BIM komersial pertama untuk komputer pribadi.

                                                    Sources Fig: https://tmlvietnam.com

      BIM sangat sering dibicarakan pada akhir-akhir ini dan menjadi trend serta hype di dunia konstruksi Indonesia, tapi ketika ditanyakan apa maksud dan definisi dari BIM, maka akan didapati banyak perbedaan dari tiap-tiap orang yang ditanya tentang hal tersebut. Beberapa akan bilang bahwa BIM adalah software, ada juga yang akan bilang BIM adalah 3D Virtual models dari sebuah bangunan dan sebagian lainnya juga akan bilang BIM adalah proses atau BIM tidak lebih dari koleksi semua data bangunan yang disusun dalam sebuah struktur basis data yang mudah diurutkan baik secara visual maupun numerik.

       Jika kita kaji dalam Layman’s Term, BIM adalah ketika sudah berbicara tentang BIM atau masuk ke dalam term tentang BIM, maka semuanya akan dimulai dengan model digital 3D bangunan. Model ini, bagaimanapun juga jauh dari hanya sekedar geometri murni berikut tekstur yang bagus untuk visualisasi. Model BIM sejatinya terdiri dari bagian-bagian bangunan aktual dan potongan-potongan yang digunakan untuk membangun sebuah bangunan. Elemen-elemen cerdas ini adalah prototipe digital dari elemen bangunan fisik seperti finding, kolom, jendela, pintu dan lain sebagainya yang kemudian memungkinkan kita untuk mensimulasikan bangunan dan memahami perilakunya melalui simulasi yang dilakukan secara digital dalam komputer dengan parameter lingkungan yang kita input sebelum konstruksi sebenernya dimulai.

      Seiring dengan munculnya mobile teknologi seperti smartphone, tablet, portable device, VR dan AR, juga pemanfaatan sejenisnya untuk BIM, maka telah “keluar” dari lingkaran terdekat dari para Profesional. Para klien, building owner dan operator (building management) mendapatkan semakin banyak akses ke model BIM melalui perangkat mobile mereka, bahkan tanpa perlu menginstall aplikasi / software / platform BIM terlebih dahulu.

 

ISO 19650: 2019 mendefinisikan BIM sebagai:

Penggunaan bersama representasi digital dari aset yang dibangun untuk memfasilitasi proses desain, konstruksi dan operasi untuk membentuk dasar yang andal untuk pengambilan keputusan (Use of a shared digital representation of a built asset to facilitate design, construction and operation processes to form a reliable basis for decisions)“.


Sedangkan, US National Building Information Model Standard Project Committee memiliki definisi berikut:

 "(Building Information Modeling (BIM) is a digital representation of physical and functional characteristics of a facility. A BIM is a shared knowledge resource for information about a facility forming a reliable basis for decisions during its life-cycle; defined as existing from earliest conception to demolition)
 

    Desain bangunan tradisional sebagian besar bergantung pada gambar teknis dua dimensi (rencana, ketinggian, bagian, dll). Membangun pemodelan informasi memperluas tiga dimensi ruang utama (lebar, tinggi dan kedalaman), menggabungkan informasi tentang waktu (disebut BIM 4D), biaya (BIM 5D), manajemen aset dan keberlanjutan (BIM 7D) dan lain-lain.

     Oleh karena itu, BIM mencakup lebih dari sekedar geometri. Ini juga mencakup hubungan spasial, informasi geospasial, jumlah dan sifat komponen bangunan (misalnya, detail manufaktur) serta memungkinkan berbagai proses kolaboratif yang berkaitan dengan aset yang dibangun mulai dari perencanaan awal hingga konstruksi dan kemudian sepanjang masa operasinya.

    Penerapan Building Information Modeling (BIM) di Indonesia telah diterapkan oleh sejumlah pemain besar sektor industri konstruksi yang merupakan perusahaan BUMN. Metode BIM juga mulai diaplikasikan di sektor pengembang/developer. Setelah itu, metode BIM juga telah diaplikasikan oleh konsultan perancangan. Namun setelah beberapa tahun BIM diaplikasikan di Indonesia, penggunaannya dirasakan belum maksimal, bahkan bisa dikatakan semakin stagnan. Memang BIM yang telah diaplikasikan diberbagai sektor tersebut tetap memberikan keuntungan sesuai dengan ekspektasi masing-masing aktor. Namun, pengaplikasian BIM dalam sektor industri konstruksi di Indonesia masih hanya sebatas menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan uang. Jika kita berkaca pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di Amerika Serikat, potensi yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata maksimal.

 

Manfaat dan Tujuan BIM

Mengapa harus menggunakan BIM pada pelaksanaan proyek? Mungkin pertanyaan itu yang ada di benak anda. Beberapa manfaat penggunaan BIM di bawah ini akan menjawab pertanyaan anda.

  1. BIM mempunyai Visual 3 dimensi sehingga memudahkan pemahaman terhadap rencana gambar yang akan dibangun. 
  2. Penggunaan BIM akan mempermudah menghitung volume pekerjaan dengan cepat dan akurat. 
  3. BIM akan memberikan informasi biaya atau RAB pada tiap komponen pekerjaan sehingga kita bisa memprediksi perkiraan biaya pada satu komponen pekerjaan.
  4. BIM mampu menampilkan gambar 3 dimensi pada pekerjaan yang rumit seperti pembesian pada struktur jembatan, dsb.
  5. Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan gambar animasi bangunan saja, tetapi lebih kepada Managing informasi proyek secara cepat dan akurat. 
  6. Penggunaan BIM pada saat awal pekerjaan dijadikan sebagai clash detection. Kita bisa mengetahui apakah gambar rencana 2D ini jika akan di terapkan di lapangan terjadi clash atau tidak terutama antara gambar Struktur, arsitektur, dan MEP.
  7. Manfaat lain penggunaan BIM adalah koordinasi antara kontraktor dengan owner / konsultan dengan mudah di manapun dan kapanpun. BIM akan di upload pada layanan komputer awan yang bisa diakses oleh owner. Owner akan memeriksa gambar melalui layanan komputer awan dan memberikan Marking apabila ada yang Salah. 

 

By: Dr. Ir. James Thoengsal, M.T., IPM.

Sources:

http://sibima.pu.go.id/mod/page/view.php?id=3209

https://archilantis.com/apa-itu-bim-building-information-modelling/

https://civil-eng.binus.ac.id/2019/10/19/penerapan-building-information-modeling-bim/

http://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/29/pengertian-bim-building-information-modelling/

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar