Estimasi Volume Waste Material Konstruksi

Selasa, 31 Maret 2020


       Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai faktor-faktor penyebab timbulnya sisa material konstruksi, kendala implementasi penerapan manajemen sisa material konstruksi dan karakteristik serta potensial sisa material konstruksi. Dalam artikel ini akan lebih difokuskan mengenai beberapa cara estimasi volume sisa material  yang biasa ditimbulkan pada tahap konstruksi selama ini. Defenisi dasar sisa material konstruksi yang perlu diingat kembali yaitu material yang sudah tidak diinginkan lagi (unwanted) dan sudah tidak digunakan lagi selama proses tahapan konstruksi, renovasi, perbaikan sampai pembongkaran baik yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung. Perlu diketahui juga bahwa nilai volume dari sisa material yang ditimbulkan selama ini sulit untuk diukur secara pasti dan akurat mengingat bahwa besarnya nilai volume sisa material sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis konstruksi yang dikerjakan, skala proyek konstruksi dan tahapan yang dikerjakan selama siklus hidup proyek. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan selama ini khusunya dalam proses metodologi pengumpulan data volume sisa material, secara umum dapat dilakukan dengan cara:
  • Observasi, metode pengumpulan data volume sisa material dengan teknik observasi atau pengamatan dan pengukuran langsung dilapangan sudah menjadi cara yang dianggap paling real dalam menentukan proporsi volume sisa material yang dihasilkan selama konstruksi, berdasarkan satuan yang telah ditentukan baik berat maupun volumenya. Metode observasi/pengamatan langsung dilapangan dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan serta pengukuran langsung di lapangan guna menghitung besarnya nilai volume sisa material yang ditimbulkan pada suatu jenis proyek. Ada beberapa teknik pengukuran yang biasa dilakukan misalnya dengan menggunakan metode pengukuran volume dengan membentuk bongkahan sisa material dalam bentuk kotak yang dijadikan media dalam pengukurannya serta ada juga dengan menggunakan teknik pengukuran model limas dengan menghitung besarnya ukuran gundukan sisa material yang telah dikumpulkan (Collection) dan selanjutnya menghitung volume dari hasil pengukuran luas area dasar dan tinggi gundungan sisa material tersebut.
Beberapa metode pengukuran langsung dalam  perhitungan quantity volume sisa material konstruksi 
 (Sumber: S.M. Elgizawy dkk)

  • Analisis Laporan Volume, metode analisis juga dapat digunakan dalam mengestimasi besarnya quantity volume sisa material yang dihasilkan selama konstruksi, dimana metode analisis membutuhkan data berupa volume material yang diorder/dipesan sesuai rencana, volume material yang terpasang atau terpakai secara aktual di lapangan serta volume material yang tersisa tetapi masih diinginkan dan dapat digunakan kembali. Hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam metode ini yaitu diperlukan data laporan rekapitulasi volume material yang aktual selama proses konstruksi guna memperoleh nilai estimasi yang akurat. Secara umum metode ini merupakan metode dasar perhitungan volume sisa material yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Volume Waste Material = (Volume Material Order - Volume Material Terpasang - Volume Material Yang Masih Dapat Digunakan)

  •  Kuesioner, metode ini dapat dijadikan metode alternatif dan pembanding dari kedua metode yang telah diuraikan. Metode kuesioner serta wawancara biasanya ditujukan langsung kepada pihak yang paham dan ahli  dalam manajemen sisa material konstruksi, dimana teknik kuesioner dan wawancara bertujuan untuk mengetahui seberapa besar estimasi proporsi volume sisa material yang sering ditimbulkan selama proses konstruksi berdasarkan pengalaman dan sumber-sumber yang diketahui dan dipahami dari para responden. Teknik ini bisanya dilakukan sebagai pembanding atau jika metode observasi dan analisis tidak memungkinkan untuk dilakukan di lapangan. 

    Perhitungan proporsi sisa material konstruksi pada dasarnya dapat dikonversi berdasarkan satuan yang hendak ditentukan keseragamannya sejak awal, secara umum proporsi sisa material konstruksi dapat dikonversikan dalam satuan berat (Kg;ton), volume (m3;ft3), biaya (Besar proporsi inefisiensi biaya yang ditimbulkan) serta ada pula beberapa referensi yang menggunakan satuan luasan dalam menentukan proporsinya.  Tentunya penentuan satuan proporsi tersebut disesuaikan dengan ketersediaan data yang didapatkan.

    Penentuan besarnya volume sisa material konstruksi berdasarkan jenisnya bertujuan untuk mengetahui besarnya proporsi volume sisa material yang selama ini ditimbulkan selama proses konstruksi dan tentunya dapat memberikan gambaran besarnya dampak pemborosan biaya (Inefficiency Cost) yang selama ini dihasilkan yang mungkin banyak dari pihak penyelenggara konstruksi belum menyadari akan hal tersebut (Hidden Cost) dan juga dari aspek lingkungan serta sosial jika dianalisis secara komprehensif. Sehingga dari hasil laporan volume sisa material serta dampak yang dihasilkan terhadap pemborosan biaya, lingkungan maupun sosial, kiranya dapat menjadi dasar dalam penerapan manajemen sisa material secara optimal bagi penyelenggara konstruksi secara integrasi mulai dari tahap perencanaan-perancangan, pengadaan dan konstruksi ke depannya. Semoga bermanfaat. Terima Kasih. 


Author: 
Dr. Ir. James Thoengsal, M.T., IPM.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar