Topik Artikel dan Informasi

Jenis-jenis Model Penjadwalan Pada Proyek Konstruksi


Senin, 29 Agustus 2016

   Secara umum setiap proyek pasti membutuhkan suatu penjadwalan dalam tahapan phase perencanaan, secara singkat penjadwalan konstruksi merupakan suatau cara untuk menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan serta alokasi sumber daya yang akan digunakan (material, man power, equipment)  selama proses konstruksi. Penjadwalan suatu proyek konstruksi selayaknya harus direncanakan secara matang dan optimal guna menghindari terjadinya keterlambatan waktu proyek/overun scheduled serta dampak lainnya. Suatu perencanaan penjadwalan proyek konstruksi yang baik ditentukan oleh beberapa faktor penentu khususnya ditujukan bagi seorang estimator schedule, antara lain:
  • Keteraturan yang sistematis dan runtun dalam  tahapan perencanaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, misalnya  urutan sistematis item pekerjaan mulai dari tahap awal sampai akhir yang berurutan dan logis sesuai dengan kondisi serta perencanaan alokasi sumber daya saat proyek konstruksi berlangsung. Hal ini juga ditentukan dari tingkat pengalaman seorang estimator scheduled dalam penjadwalan suatu proyek yang akan dilaksanakan.
  • Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada suatu item pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan perencanaan penjadwalan suatu proyek konstruksi dimana pada faktor ini diperlukan analisis terhadap besar produktivitas sumber daya yang akan digunakan misalnya produktivitas tenaga kerja/man power dan peralatan/equipment terhadap volume total pekerjaan yang akan dikerjakan. Bahkan dalam hal ini seorang estimator dapat secara langsung menentukan nilai durasi waktu pelaksanaan berdasarkan pengalaman empiris yang biasa terjadi di lapangan. 
         Produktivitas Resources  
          = Kapasitas Volume / Waktu Kerja Resources (Cycle Time)................(1)

                Total Durasi Waktu 

          = Volume Total / (Jumlah Resources x Produktivitas Resources).........(2)
  • Kemampuan dalam mengestimasi waktu alokasi sumber daya (Material, peralatan dan man power) yang akan dialokasikan selama proyek konstruksi berlangsung. Hal ini penting mengingat seringnya terjadi penyimpangan waktu transportasi sumber daya selama proses konstruksi misalnya yang paling sering yaitu keterlambatan dalam pengiriman material ke lokasi proyek yang tentunya akan berpengaruh secara langsung terhadap durasi total pelaksanaan proyek yang telah direncanakan terlebih jika keterlambatan tersebut berada pada jalur kritis /Critical Path
  • Kemampuan estimasi terhadap hal-hal yang mungkin dapat terjadi diluar perencanaan selama proses konstruksi berlangsung. Ini juga menjadi faktor tambahan yang setidaknya harus dimiliki oleh seorang estimator schedule dalam memprediksi durasi suatu item pekerjaan. Hal tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal misalnya faktor cuaca, timbulnya kecelakaan kerja, kerusakan peralatan, masalah sosial, timbulnya klaim dsb.  

        Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis model instrumen penjadwalan yang biasa digunakan baik untuk proyek yang berskala kecil sampai besar baik yang bersifat formal maupun non formal. Secara umum dalam proyek konstruksi sering kita temukan  jenis penjadwalan berupa penjadwalan diagram batang/Gantt Chart dan Curve-S yang berfungsi memproyeksikan  kemajuan progres bobot pekerjaan dan waktu pelaksanaan. Namun jika dikaji secara luas model penjadwalan memiliki beberapa jenis dan fungsi yang dapat digunakan dalam proses perencanaan maupun selama proses konstruksi berlangsung, antara lain: 
  • Gantt Chart, berupa model penjadwalan yang memproyeksikan item pekerjaan/pada sumbu y terhadap waktu pelaksanaannya yang berupa model diagram batang/Gnatt secara horisontal sepanjang waktu total penjadwalan pada sumbu x/durasi proyek. Model penjadwalan ini berfungsi memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan secara sistematis dan juga dapat memberikan informasi berupa kemajuan proyek berdasarkan jadwal rencana dan aktual selama proses konstruksi dan tidak memberikan informasi laninnya seperti kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan. 

  • Curve-S, model penjadwalan ini berupa penjadwalan yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan (Sb-y) dengan index dari 0 - 100% berdasarkan waktu durasi proyek (Sb-x) sehingga hubungan kedua sumbu tersebut membentuk kurva yang berbentuk S. Curve-S umumnya berguna dalam monitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanan konstruksi guna bermanfaat dalam memberikan bukti laporan atas proses administrasi pembayaran kepada pihak pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek yang telah dikerjakan serta dapat mengetahui kemajuan kinerja waktu pelaksanaan proyek apakah proyek mengalami kemajuan waktu pekerjaan atau keterlambatan/varian. 

  • Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan model instrumen pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan kerja untuk mendeteksi item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun untuk mengetahui waktu detail pekerjaan yaitu dapat menentukan waktu yang paling cepat (Early Time) dan waktu paling lama (Latest Time) untuk dikerjakan dan waktu selesainya   pada setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model jaringan kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM), Predence Diagram Method (PDM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model jaringan kerja tersebut disesuaikan dengan jenis proyek yang akan dikerjakan misalnya untuk metode PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih tergolong baru dimana waktu estimasi penjadwalannya masih belum pasti dimana probabilitas waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat ataupun lama. 

  • Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis (EVA), model penjadwalan ini pada dasarnya merupakan instrumen pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya suatu proyek khususnya di bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM yaitu Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai hasil bobot pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, kemudian parameter ke -2 yaitu Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai periode dilakukannya evaluasi kinerja dan parameter ke-3 yaitu Budgeting Cost Work Scheduled (BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya yang akan dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat. Pemodelan penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kinerja waktu dan biaya serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan berdasarkan indeks kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada saat proyek  dievaluasi.

  • Resources Scheduled Distribution, model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan sebelumnya dimana dalam penjadwalan ini hanya berfokus pada sumber daya yang akan dijadwalkan selama proses konstruksi baik distribusi jadwal tenaga kerja, material dan peralatan proyek. Fungsi dari model penjadwalan ini yaitu dapat memberikan informasi target alokasi sumber daya berdasarkan jumlah yang akan direncanakan/digunakan pada periode pelaksanaan proyek, sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan waktu alokasi sumber daya proyek di lapangan yang tentunya mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan. 


     Model penjadwalan sekarang ini telah banyak menggunakan software untuk mempermuda dalam proses perencanaan dan monitoring penjadwalan saat konstruksi berlangsung, namum yang paling penting yaitu keahlian dan pengalaman seorang estimator schedule dalam menganalisis perencanaan penjadwalan proyek secara optimal serta pada proses monitoring dan pengendaliannya. Hal ini dikarenakan pada phase planning/perencanaan suatu proyek harus dilakukan dengan matang sehingga sekurang-kurangnya dapat menekan tingkat risiko potensi penyebab keterlambatan khususnya pada saat phase pelaksanaan konstruksi dengan tingkat kompleksitas yang tinggi. Dari paparan berbagai strategi dan model penjadwalan suatu proyek konstruksi di atas kiranya dapat bermanfaat bagi pihak yang berkecimpung dalam bidang industri konstruksi. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih. 


Oleh:  Dr. Ir. James Thoengsal, M.T., IPM.



















2 komentar: