Liquefaction Soil
Kamis, 25 Desember 2014
Liquefaction
atau Likuifaksi adalah fenomena di mana kekuatan dan kekakuan tanah
berkurang dikarenakan gempa atau pergerakan tanah lainnya. Hal ini
merupakan suatu
proses atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi
keadaan cair, yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa
sehingga tekanan air pori (porewater) meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertikal. Likuifaksi telah bertanggung jawab atas sejumlah besar kerusakan dalam sejarah gempa bumi di seluruh dunia.
Gambar Dampak
Kerusakan Akibat Tanah Likuifaksi Setelah Gempa
Likuifaksi terjadi di tanah jenuh, yaitu tanah di
mana ruang antara partikel individu benar-benar penuh dengan air. Air ini
memberikan suatu tekanan pada partikel tanah yang mempengaruhi seberapa erat
partikel itu sendiri ditekan bersamaan. Sebelum gempa, tekanan air relatif
rendah. Namun, getaran gempa dapat menyebabkan tekanan air meningkat ke titik
di mana partikel tanah dengan mudah dapat bergerak terhadap satu sama lain.
Getaran gempa sering memicu peningkatan tekanan air namun kegiatan konstruksi
yang terkait seperti peledakan juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan
air. Ketika likuifaksi terjadi kekuatan tanah menurun dan kemampuan
deposit tanah untuk mendukung pondasi untuk bangunan dan jembatan menjadi berkurang.
Tanah yang mengalami likuifaksi juga tekanannya lebih tinggi pada dinding
penahan yang dapat menyebabkan struktur tersebut menjadi miring atau geser.
Gerakan ini dapat menyebabkan penurunan tanah (settlement) dan kerusakan
struktur pada permukaan tanah.
Tekanan air yang meningkat juga bisa memicu tanah longsor dan menyebabkan
runtuhnya bendungan.
Penyebab Likuifaksi
Untuk memahami likuifaksi penting untuk mengenali kondisi yang ada di deposit tanah sebelum gempa bumi. Deposit tanah terdiri dari satu himpunan partikel tanah individu. Jika kita melihat secara dekat partikel-partikel ini, kita dapat melihat bahwa setiap partikel berada dalam kontak dengan sejumlah partikel lainnya. Berat partikel tanah yang saling melapisi menghasilkan kekuatan kontak antara partikel, kekuatan ini menahan partikel individu di tempatnya dan merupakan sumber perkuatan dari tanah.
*kolom biru pada sudut kanan
bawah gambar menunjukkan tingkat tekanan air pori dalam tanah
Panjang panah mewakili ukuran kekuatan kontak
antara individu butir tanah. Kekuatan kontak menjadi besar
ketika tekanan air pori rendah.
Likuifaksi terjadi ketika struktur pasir jenuh yang longgar
rusak karena pergerakan tanah. Sebagaimana struktur rusak, individu partikel
yang longgar berusaha untuk pindah ke konfigurasi yang padat. Dalam gempa
bumi, bagaimanapun tidak ada cukup waktu untuk air di pori-pori tanah untuk
dapat diperas / dikeluarkan dari tanah. Sebaliknya air "terjebak" dan
mencegah partikel tanah untuk bergerak lebih dekat satu sama lain. Hal ini
disertai dengan peningkatan tekanan air yang mengurangi kekuatan kontak
antara individu partikel tanah, sehingga terjadi pelunakan dan
melemahnya deposit tanah.
Amati
betapa kecil kekuatan kontak yang ada karena tekanan air yang tinggi. Dalam
kasus ekstrim tekanan air pori dapat menjadi sangat tinggi sehingga banyak
partikel tanah kehilangan kontak dengan satu sama lain. Dalam kasus tersebut
tanah akan memiliki kekuatan yang sangat sedikit dan akan berperilaku lebih
seperti cairan daripada padat - maka kejadian ini dinamakan "Liquefaction"
/ "likuifaksi" (pencairan).
Sumber: Informasi
dan Artikel Seputar Ilmu Teknik Sipil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar