Produktivitas Proyek Konstruksi
Senin, 15 Desember 2014
Dalam kegiatan siklus hidup suatu proyek yang dimulai dengan proses inisiasi, studi kelayakan, perencanaan desain engineering, pengadaan dan implementasinya tidak akan sukses jika faktor produktivitas sumber daya yang digunakan tidak optimal dengan baik. Dalam siklus hidup suatu proyek kinerja produktivitas sangat ditentukan pada tahap pelaksanaannya (Construction). Hal yang menjadi suatu permasalahan yang umumnya timbul dalam suatu pelaksanaan konstruksi yaitu minimnya kinerja produktivitas yang dihasilkan dari sumber daya yang digunakan. Untuk lebih jelasnya kita harus mengetahui sumber daya yang umumnya kita gunakan dalam proses konstruksi, antara lain :
- Uang (Money), merupakan unsur pendukung yang sangat penting dalam menjalankan suatu aktivitas konstruksi dan pendukung produktivitas proyek, bahkan sejak awal dimulainya suatu proyek pada awal inisiasi telah membutuhkan sumber daya berupa uang. Uang dalam aktivitas suatu proyek ibarat bahan bakar pada suatu kendaraan yang merupakan penggerak, maka dari itu dimana ketika terjadi masalah dalam arus kas (Cash Flow) keuangan proyek maka akan berimbas kepada kelancaran suatu proyek.
- Tenaga Kerja (Man Power), merupakan unsur sumber daya yang menjadi tolak ukur peningkatan suatu produktivitas kegiatan proyek, dimana jika produktivitas tenaga kerja menurun tentunya akan berimbas kepada tingkat kinerja dari kemajuan aktivitas proyek. Perlu diketahui bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki tingkat manajemen yang sulit dibandingkan sumber daya lainnya dikarenakan setiap individu memiliki pandangan dan kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperluhkan suatu cara dan trik tersendiri oleh seorang manajer proyek agar dapat mengkoordinasi SDM yang notabede sangat kompleks dalam proyek konstruksi.
- Material, merupakan unsur sumber daya penunjang dalam proyek dalam mewujudkan secara fisik tujuan dari proyek tersebut. Dalam perencanaan, material memiliki peranan penunjang terpenting dalam mendukung tingkat produktivitas suatu pekerjaaan tetapi dapat juga menjadi penghambat dalam kelancaran produktivitas, misalnya jenis material yang sulit dikerjakan.
- Peralatan (Machine/Equipment), merupakan jenis sumber daya yang dapat diukur dan dianalisis tingkat produktivitasnya, umumnya peralatan memiliki kapasitas yang berbeda-beda tergantung tipe dari peralatan tersebut. Tentunya pemilihan peralatan yang tepat sesuai dengan pekerjaan dalam proyek konstruksi memberikan kontribusi yang besar dalam keberhasilan suatu proyek.
- Metode Kerja (Method), merupakan suatu unsur sumber daya proyek dalam bentuk cara atau teknik rekayasa dalam memberikan tingkat efektivitas dan efisiensi pada pekerjaan di lapangan. Tentunya peranan metode kerja tidak lepas dari peran para insinyur dalam inovasi perekayasaan suatu masalah konstruksi guna meningkatkan tingkat produktivitas pekerjaan.
- Teknologi Informasi (IT), merupakan unsur sumber daya terbaru sejak dasawarsa terakhir dimana penggunaan perangkat lunak dan perkembangan teknologi informasi dan sistemnya sangat dibutuhkan dalam memberikan kemudahan pekerjaan baik sebagai perencana, maupuan staff pelaksana konstruski.
Dalam konteks pembahasan produktivitas, tidak semua sumber daya dapat diukur dan dianalisis produktivitasnya, oleh karena itu Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan (Equipment) merupakan sumber daya yang dapat diukur dan dianalisis serta berpengaruh langsung kepada produktivitas pekerjaan konstruksi sedangkan sumber daya lainnya seperti material, uang, metode dan IT merupakan sumber daya pendukung tingkat produktivitas. Adapun faktor-faktor penentu tingkat produktivitas antara lain :
Sumber Daya Manusia (Human Resources)
- Tingkat karakteristik SDM, misalnya tingkat usia, jenis kelamin, asal daerah, pendidikan, jabatan dalam organisasi, kondisi fisik/ kesehatan dan pengalaman kerja.
- Tingkat keahlian atau ketrampilan yang dimiliki.
- Tingkat upah yang diberikan (Sallary)
- Kondisi lingkungan kerja misalnya kondisi alamnya, keamanan kerja, kebersihan dsb.
- Tingkat keharmonisan dalam organisasi kerja.
- Tingkat pengawasan/supervisi dan koordinasi di lapangan.
- Ketepatan dalam pembayaran upah kerja.
- Waktu pengiriman material seperti keterlambatan dalam pengiriman material.
- Faktor motivasi kerja misalnya: pemeberian bonus kerja, semangat kerja dan pujian.
- Peraturan atau standar yang diterapkan /SOP.
- Faktor jaminan Sosial misalnya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
- Kondisi umur/usia peralatan.
- Rutinitas perawatan (Maintanance) peralatan.
- Kondisi medan, topografi dan lingkungan tempat peralatan bekerja.
- Jenis material yang di kerjakan.
- Tingkat keahlian operator/driver peralatan konstruksi
- Metode kerja yang diterapkan dalam penggunaan peralatan di lapangan.
- Posisi peralatan dalam pengoperasiannya.
- Kapasitas atau tipe peralatan yang digunakan.
- Waktu siklus peralatan
- Jumlah peralatan yang digunakan.
Faktor-faktor tersebut jika di pahami dengan baik oleh pihak pelaksana proyek kiranya dapat memberi solusi dalam peningkatan produktivitas pekerjaan konstruksi khususnya bagi pihak kontraktor pelaksana. Dalam hal ini dibutuhkan peranan proyek manajer untuk mengatur secara optimal semua sumber daya selama berlangsungnya kegiatan konstruksi demi meningkatkan kinerja produktivitas proyek sehingga tujuan dari proyek tersebut yaitu tepat waktu, mutu, biaya dan kesehatan/keselamatan kerja dapat tercapai. Jadi kesimpulannya produktivitas merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan kinerja (Performance) dalam suatu proyek konstruksi. Sekian dan Terima kasih.
Oleh : Dr. Ir. James Thoengsal, M.T., IPM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar